This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 01 Oktober 2015

.Pantai watu ulo

Tempat Wisata Paling Popular di Jember

Pantai Watu Ulo

Tempat Wisata Paling Popular di Jember



Watu Ulo adalah nama salah satu pantai yang ada di wilayah kabupaten Jember. Selama ini Watu Ulo telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari daerah Jember maupun di luar Jember. Selain karena keindahan pantai serta pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, ada satu ciri khas lagi yang membuat pantai Watu Ulo menjadi sangat istimewa. Hal itu tak lain adalah susunan batu panjang yang menjorok ke pantai dan menyerupai bentuk ular.

Tak diragukan lagi, susunan batu yang memanjang dan menyerupai ular itulah yang membuat pantai ini kemudian dikenal khas dengan sebutan Watu Ulo. Jika Anda pernah berkunjung ke sana, Anda akan melihat sendiri bahwa batu tersebut tak dijuluki 'watu ulo' atau 'batu ular' tanpa sebab. Selain bentuknya yang memanjang menyerupai ular, struktur batu tersebut juga mirip dengan sisik ular.

Keunikan struktur batu tersebut memunculkan banyak legenda serta cerita mengenai asal-usulnya. Salah satunya adalah yang dituturkan langsung oleh Anshori, penjaga Pantai Watu Ulo pada merdeka.com, Minggu (07/09) lalu.

Konon, dipercaya bahwa wilayah pantai selatan tersebut dihuni oleh Nogo Rojo yang berwujud ular raksasa. Nogo Rojo yang menguasai wilayah pantai ini memakan semua hewan yang ada di dalamnya, hingga masyarakat tidak bisa mendapatkan makanan dari tepat tersebut.

Lantas, tersebutlah dua orang pemuda bernama Raden Said dan Raden Mursodo yang bersaudara. Kedua pemuda tersebut adalah anak angkat dari Nini dan Aki Sambi, pasangan yang sudah berusia cukup tua. Raden Said dalam cerita ini dipercaya sama dengan Raden Said yang nantinya dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga.

Singkat cerita, legenda mengatakan bahwa kedua pemuda tersebut memancing di tempat Nogo Rojo tinggal. Karena semua hewan di sana telah dimakan oleh Sang Ular Raksasa, maka kedua pemuda tersebut tak berhasil mendapatkan ikan satu pun. Hingga akhirnya, kail Raden Mursodo berhasil mengait satu ikan yang disebut ikan mina.

Ikan mina itu ternyata bisa berbicara. Dia meminta agar dilepaskan dan tidak dibunuh untuk dijadikan makanan. Sebagai gantinya, ikan mina tersebut akan memberikan sisik yang bisa berubah menjadi emas untuk Raden Mursodo. Raden Mursodo menyetujuinya dan melepas ikan mina itu kembali ke laut.

Namun tak berapa lama kemudian, ternyata muncullah Nogo Rojo dan langsung memakan ikan mina yang sudah dilepaskan oleh Raden Mursodo. Geram, Raden Mursodo segera melawan Sang Ular Raksasa dan membelah tubuhnya menjadi tiga bagian. Inilah yang menjadi asal-muasal terbentuknya Watu Ulo di pantai Jember.

Saking besarnya, tiga bagian ular raksasa itu terpencar. Bagian badannya berada di Pantai Watu Ulo Jember, bagian kepalanya berada di Grajakan Banyuwangi, dan bagian ekornya berada di Pacitan. Potongan tubuh Nogo Rojo itulah yang kemudian hingga saat ini dipercaya menetap di pantai Watu Ulo dan menjelma menjadi batu-batuan yang menjorok ke laut.

Meski mitos ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah, namun ada fakta-fakta unik yang membuat masyarakat percaya dengan mitos tersebut. Salah satunya adalah bahwa panjang batu yang seperti ular tersebut diketahui sangat panjang dan besar. 

Panjang Watu Ulo dari pesisir yang menjorok ke laut yang berada di atas pasir dan di bawah air adalah sekitar 500 meter. Namun besar watu ulo yang berada di bawah pasir masih belum diketahui hingga kini. Bahkan diyakini bahwa panjang watu ulo dari pesisir ke daratan bisa menembus sampai ke hutan di sekitar kawasan Watu Ulo dan Teluk Papuma.

Versi lain dari mitos Watu Ulo adalah bahwa batu panjang tersebut merupakan perwujudan naga yang sedang tertidur dan bersemedi. Naga tersebut diutus oleh Ajisaka untuk bersemedi, dan nantinya dipercaya bahwa naga itu akan terbangun dan menjadi manusia. Versi ini ada dalam buku Mitos dalam Tradisi Lisan Indonesia, karya Dr Sukatman M.Pd.

Apapun versinya, mitos dan legenda yang beredar tentang fenomena unik alam seperti Watu Ulo tentunya sangat menarik untuk digali. Legenda semacam ini juga menjadi kekayaan tersendiri bagi kebudayaan dan folklore masyarakat Indonesia. Jika ingin membuktikan semirip apa batu memanjang tersebut dengan tubuh ular, datanglah ke Pantai Watu Ulo di Jember, Jawa Timur!

Pantai Papuma


Tempat wisata jember paling popular

Pantai Papuma


Jember yang berbatasan dengan samudra selatan, daya tarik wisata salah satunya adalah pantai



Di sekitar pantai juga terdapat sebuah gua yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, gua tersebut adalah goa lawa yang memiliki kedalamam sekitar 30 meter. Para wisatawan hanya dapat memasuki goa ini apabila air laut sedang surut.

Menurut mitos masyarakat lokal, gua tersebut dipercaya sebagai tempat bersemayamnya putri penguasa laut selatan, juga dipercaya sebagai tempat bertapanya kyai mataram. Pantai Papuma ini adalah salah satu pantai di Jawa Timur yang menarik untuk dikunjungi.











Di sepanjang pantai Papuma terdapat pasir putih yang bersih dan indah, dan memungkinkan para wisatawan asing yang datang untuk berjemur di pantai tersebut. Disamping keindahan alamnya, pantai ini juga kaya akan fauna seperti Biawak, Ayam Alas, burung-burung dengan ragam jenisnya, Babi Hutan, Rusa, Landak dan Trenggiling.

Di pantai ini disediakan beberapa sarana pendukung bagi mereka yang ingin menikmati suasan Papuma lebih lama, seperti penginapan dan bumi perkemahan. Saat matahari terbenam, suasana di pantai Papuma akan semakin indah untuk dinikmati. Senja yang temaram dan desir laut yang semakin bergemuruh menimbulkan suasan drmatis yang enggan untuk ditinggalkan.





Pantai ini merupakan pantai yang paling eksotis di Jawa Timur karena memiliki laut yang menawan dengan pantai yang hijau ke biruan membuat tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh warga asli Jember maupun pendatang.

Anda akan melewati wisata hutan yang ditanami  pohon jati sebelum ada masuk kedalam pantai. Setelah kita masuk ke gerbang area wisata kita kan melihat hutan yang alami yang masih menyimpan berbagai macan flora dan fauna tropis seperti Lutung yang banyak bergelantungan di pohon.

Setelah kita melewati hutan Malikan kita akan melihat pemandangan yang sangat indah yaitu hamparan pasir putih yang bersih. Di sebelah barat pantai terdapat perahu nelayan yang sedang bersandar. Anda juga bisa membeli langsung ikan dari nelayan yang baru saja bersandar sehingga anda bisa membakar ikan di pinggir pantai Papuma.

Selain pantai ada juga banyak batu karang yang orang lokal sebut dengan nama “atol-atol” yang berdiri di dekat pantai seperti pulau-pulau karang. Terdapat tujuh karang bersar yang ada di pantai papuma Jember, ketujuh karang tersebut memiliki nama-nama tersendiri yaitu pulau Narada, pulau nusa Barong pulau Batara Guru, pulau Kresna, pulau kajang dan pulau Kodok. Disaat ombak pasang membuat pemandangan semakin indah bila kita melihatnya dibawah sitinggil karena kita melihat bongkahan karang yang diterjang ombak besar.

Disaat ombak mulai surut kita bisa turun dan berdiri diatas batu karang, namun kita harus berhati-hati karena batu karang mempunyai bentuk yang kasar dan tajam, sehingga kita bisa terluka apabila tidak berhati-hati. Pada saat surut kita juga bisa melihat ikan di sekitar karang, ikan kecil-kecil yang menghuni karang akan terlihat ketika laut sedang surut.

Harga Tiket Masuk Wana Wisata sangat murah dan terjangkau dan telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Administratur Perum Perhutani KPH Jember yaitu Hari biasa Rp 5.000,00 dan pada hari libur Rp 7.000,00. Sedangkan kendaraan yang masuk area pantai dikenakan biaya roda 2 dengan biaya Rp 1.000,00 sedangkan roda 4 dikenakan biaya 2.000,00 dan lebih dari roda 4 yaitu Rp 6.000,00.

Apabila anda yang ingin bermalam di pantai papuma penginapan, pihak pengelola wisata yaitu perhutani menawarkan banyak pondok dan cottage dengan harga 150-450 ribu rupiah dengan wasilitas yang berbeda sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Namun jika anda menginginkan menginap di hotel maka anda harus pergi mencari pantai papuma hotel yang letaknya di dekat kota jember dengan tarif yang lebih murah yaitu antara 70 ribu – 100 ribu kamar tanpa AC dengan fasilitas kamar mandi dalam, TV dan single bed atau dengan harga 120 ribu keatas anda akan mendapatkan fasilitas TV, AC, kamar mandi dalam, dan sarapan pagi. Beberapa penginapan itu seperti Hotel Cendrawasih, Hotel Merdeka dan Hotel Bintang Mulia.






Pantai teluk ijo

Teluk Hijau (Green Bay), warga sekitar menyebutnya Teluk Ijo, dikelilingi hutan alami. Sesekali, kita bakal mendengar suara burung di antara pepohonan, suara ombak membuncah di batu karang teluk, dan hembusan angin yang sesekali lewat menderu.
Banyuwangi memiliki banyak keindahan alam yang berpotensi sebagai obyek wisata. Salah satu kawasan wisata yang memiliki banyak potensi sebagai obyek wisata di Kabupaten Banyuwangi adalah kawasan Teluk Ijo. Kawasan ini memiliki kekayaan dan keindahan alam yang dapat dikembangkan menjadi suatu obyek wisata. Tenangnya kawasan hutan yang masih alami, kicaunya suara burung diantara pepohonan, batu – batu karang yang berdiri kokoh di sekitar laut yang menggelora dan deburnya suara ombak yang tiada hentinya akan membuat segala kegiatan wisata yang dilakukan menjadi lebih menyenangkan.
Dalam usaha untuk mengembangkan kawasan ini menjadi obyek wisata, diperlukan keterlibatan semua pihak yang berhubungan dengan pengembangan kawasan ini. Keterlibatan Pemerintah Daerah setempat dalam melakukan keja sama dengan pihak Perhutani Kabupaten Banyuwangi serta pihak swasta dalam mengusahakan pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, ditambah dengan dukungan masyarakat setempat dalam upaya pengembangannya akan membuat kawasan ini menjadi suatu obyek wisata yang menyenangkan.
Dukungan dari masyarakat setempat misalnya dengan menerima kedatangan para wisatawan dengan ramah dan mendukung dalam hal pengadaan sarana pariwisata dengan menyewakan perahu untuk penyeberangan ke pantai Teluk Ijo.
pengembangan tersebut akan berhasil dengan baik apabila semua pihak yang terkait ikut terlibat di dalamnya dan mengusahakan agar kegiatan dan usaha yang dilakukan tetap mengacu pada pedoman atau kebijakan yang sudah ditetapkan. Pihak terkait yang dimaksud adalah Pemerintah Daerah, Perhutani Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat setempat.
Keberadaan kawasan wisata Teluk Ijo akan menjadi suatu obyek wisata yang menarik dan menyenangkan dengan segala potensi dan kesiapannya di masa yang akan datang dalam menunjang pengembangan kepariwisataan Indonesia.



pantai teluk ijo

Lokasi Teluk Hijau
Teluk Hijau terletak di kabupaten Banyuwangi bagian selatan, berada di kecamatan Pesanggaran tepatnya di antara pantai Rajegwesi dan pantai Sukamade.
Rajegwesi sendiri adalah pintu Taman Nasional Meru Betiri.  Jadi kalau mau menuju ke Teluk Hijau, ikuti saja penunjuk jalan menuju Sukamade atau Rajegwesi. Teluk hijau . Jarak teluk hijau dan Rajegwesi kira-kira 2 km. Pemandangan yang indah dan alami dapat dilihat sepanjang mata memandang. Udara segar dari pantai yang dipadu dengan udara dari hutan hujan tropis Taman Nasional Meru Betiri sangat mengesankan. Pemandangan dari atas bukit di samping teluk sungguh mengagumkan.
Estimasi waktu yang dibutuhkan dari Genteng-Jajag-Rajegwesi sekitar 3 jam (menggunakan sepeda motor). Sampai di Rajegwesi anda akan berjumpa dengan pertigaan: yang ke kiri menuju pantai Rajegwesi dan yang ke kanan menuju Teluk Hijau dan Sukamade. Letak Teluk Hijau tak terlalu jauh dari pemukiman penduduk yang paling akhir di daerah Rajegwesi. Oleh karena itu, jika anda membawa kendaran lebih baik jika kendaraan itu dititipkan ke penduduk. Lalu, perjalanan menuju Teluk Hijau dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Teluk Hijau adalah sekitar 30 menit di jalan utama dan 30 menit di jalan setapak.
Jangan sampai terjebak dengan pantai yang penuh dengan batu (yang mirip batu sungai), karena bukan itu yang disebut dengan Teluk Hijau. Tetapi teruslah berjalan di tepi pantai hingga melewati sedikit semak atau perdu. Di balik semak itulah Teluk Hijau berada.
Yang perlu diperhatikan jika camping di Teluk Hijau ini adalah kondisi pasang surut air laut. Karena jika kondisi air pasang maka ombak bisa menjamah seluruh permukaan pantai. Oleh karena itu, tenda sebaiknya didirikan di daerah semak/perdu agar aman dari jangkauan ombak ketika air laut pasang. Jadi, jangan membangun tenda di tepi pantai.
Ada 2 cara menuju teluk ijo dari tempat pintu masuk, diantaranya :
1. Lewat Darat
Anda harus mendaki bukit kecil dan menuruni bukit terjal lewat jalan setapak kira-kira 1-1,5 jam. Namun yang perlu diingat bahwa Teluk Hijau bukan pantai yang anda lihat ketika selesai menuruni bukit. Justru anda harus terus dan dibalik pantai itulah Teluk Hijau.
2. Lewat Laut
Ini cara paling mudah. Anda sewa perahu dari pantai Rajekwesi langsung menuju Teluk Hijau. Kalau tidak salah sekitar 200.000-an untuk PP. Teluk Hijau akan ditempuh dalam 45 menit one way nya. Tapi anda harus cukup punya “nyali” krn dg perahu kecil tersebut dan melalui ombak Laut Kidul. Namun anda akan mendapatkan moment yg baik selama trip dengan perahu tersebut.



pantai puger

Berkunjung ke Kota Jember? Anda pasti sudah tak asing dengan kawasan Puger. Ada sebuah pantai yang cukup indah dan mampu membuat kawasan menarik wisatawan. Selain itu pantai ini juga menjadi tempat sejumlah event di Jember dan merupakan kawasan tempat pelelangan ikan. Pantai yang berada di sebelah barat daya Jember ini juga menjadi tempat yang pas untuk melepas penat usai aktivitas seharian yang padat. Di pagi hari anda bisa melihat aktivitas nelayan usai melaut dan dilanjutkan melihat keramain pelelangan ikan. Pantai ini memang terkenal sebagai pantai nelayan dengan perahu-perahu nelayan yang semakin menambah keindahan di sekitar Pantai Puger. Simak yuk, pesona apa lagi yang ditawarkan oleh pantai yang berjarak 36 km dari pusat Kota Jember ini.
Sebagai pantai nelayan, Pantai Puger menjadi tempat yang pas bagi anda untuk mendapatkan ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan. Selain membelinya di Pusat Pelelangan Ikan Puger, anda juga bisa mendapatkannya secara langsung dari para nelayan. Tentunya harga yang ditawarkan juga jauh lebih murah dibandingkan di pasar. Namun jika anda menginginkan sesuatu yang menantang untuk mendapatkan ikan-ikan segar ini, anda bisa memancing di tengah pantai dengan menggunakan kano. Anda juga bisa memanfaatkan keberadaan karang-karang yang ada di tepi pantai sebagai pijakan untuk memancing. Sebagian besar karang-karang ini cukup lancip sehingga anda perlu untuk berhati-hati dan jangan lupa mengenakan alas kaki.
Perahu-perahu tradisional nelayan dengan bentuk khas perahu Madura yang warna-warni juga menjadi view yang menarik untuk diabadikan dalam jepretan kamera. Tak hanya itu, aktivitas para nelayan yang sedang bersiap berlayar di malam hari dan ketika mereka pulang melaut juga bisa menjadi obyek yang berbeda dalam perjalanan wisata anda. Anda bisa melihat ketika para nelayan menjemur ikan, melipat jaring mereka, menurunkan muatan, ataupun ketika mereka membawa hasil tangkapan mereka ke Pusat Pelelangan ikan. Di Pusat Pelelangan Ikan Puger, anda tidak hanya bisa mendapatkan ikan, namun anda juga bisa mendapatkan ikan asin dan terasi yang diproduksi sendiri oleh masyarakat sekitar.
Pantai dengan panjang mencapai 3 km ini memiliki ombak tinggi khas pantai selatan. Jadi anda tidak bisa berenang terlalu ke tengah pantai. Selain itu, anda yang membawa anak kecil, perlu mendampingi mereka ketika bermain di pantai. Sebagai gantinya, agar mereka tetap bisa bersenang-senang di pantai, anda bisa mengajak mereka untuk bermain di pasirnya yang bersih. Sekedar jalan-jalan di sekitar pantai juga cukup menyenangkan sembari menikmati pasirnya dengan bertelanjang kaki. Namun dengan tipe ombak yang dimiliki, kawasan pantai ini pernah menjadi tempat pelaksanaan Puger International Surf Exhibition, sebuah pameran surfing tingkat internasional di tahun 2008.
Pantai Puger juga menjadi lokasi upacara adat Larung Sesaji yang dilakukan oleh nelayan Puger sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki dan karunia yang telah diberikan. Pada upacara ini mereka membuang nasi tumpeng ke laut sembari sebagai pertanda permintaan dan harapan mereka. Selain melihat upacara Larung Sesaji, anda juga bisa berjalan-jalan ke Pantai Kucur yang lokasinya tak jauh dari kawasan Puger. Anda bisa menggunakan sampan yang disediakan oleh masyarakat sekitar untuk menuju ke pantia ini. Pantai Kucur terkenal dengan keramahan kera merah yang konon katanya tidak boleh diganggu apalagi disakiti karena akan mendatangkan bencana.



Kamis, 10 September 2015

pantai payangan

Pantai payangan

pantai payangan juga tak kalah indahnya dengan wisata-wisata lainnya , meskipun penuh sampah di tempat tempat kunjungan terutama di tepi pantai masih terdapat sampah yang berserakan dimana-mana pantai ini tetap menjadi tempat wisata yang sering di kunjungi oleh wisatawan lokal .

Tempat Wisata Paling Popular di Jember
Payangan beach

Tempat Wisata Paling Popular di Jember

Para Penelusur pasti sering kan kepantai?, tapi pernah belum pantai yang cukup terkenal djember ini?, yaitu pantai Payangan. Pantai Payangan terletak di dusun Payangan desa Semberejo kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur. Pantai ini mempunyai 4 pantai, 3 bukit dan 1 pulau.
Para Penelusur tau ga?, ternyata pantai ini merupakan pantai nelayan lho, sehingga Para Penelusur lain yang datang kesini relatif sepi. Di Pantai Payangan ini juga bisa membeli hasil tangkapan nelayan secara langsung dan setiap pagi Para Penelusur dapat melihat aktivitas para nelayan yang pulang dari melaut dengan membawa hasil tangkapannya. Pantai Payangan memiliki hamparan pasir hitam yang diselingi beberapa rumput yang tumbuh di pinggir pantainya dan yang ingin berburu sunset atau sunrise, Pantai Payangan ini sangat cocok. Para Penelusur juga dapat mendirikan perkemahan dipantai ini. Selain itu, para penduduk disekitar pantai juga ramah-ramah.
Untuk rute perjalanan, Para Penelusur dapat melalui rute dari kota ikuti petunjuk ke Ambulu. Sampai di perempatan Ambulu arahkan ke selatan mengikuti petunjuk ke Watu Ulo. Dari sini tinggal ngikuti jalan sampai mentok maka sampai di pantai Payangan. Para Penelusur yang ingin datang kesini pasti akan dikejutkan dengan 3 pantai yang ada, yaitu pantai yang berada di utara memiliki bibir pantai yang melengkung dengan pasir hitam, disisi tengah mempunyai pantai dengan bebatuan cantik dan disisi selatan terhampar sabana dan tempat parkir perahu-perahu nelayan Payangan yang berjejer dengan rapi.
Para Penelusur yang ingin bertelusur di Pantai Payangan jangan khawatir, karena disini juga disediakan berbagai fasilitas seperti, toilet, tempat Parkir Motor/Mobil, Camping Ground (sabana di sisi selatan) dan warung-warung warga yang menyediakan makanan, dll. Serta biaya parkir senilai Rp.3500 untuk motor dan Rp.5000 untuk mobil (harga sewaktu-waktu berubah). Pantai Payangan bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi motor ataupun mobil. Namun untuk Anda yang suka bepergian dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum, Payangan hanya bisa di akses menggunakan Ojek, karena belum ada angkutan yang melayani rute ke Payangan, tapi dengan keramahan masyarakat Ambulu kita bisa menumpang pada kendaraan yang melewati jalur menuju payangan hingga tiba di pantai ini.
Ayo tunggu apa lagi?, buruan telusuri Pantai Payangan ini, tapi tetap harus jaga kebersihan ya. Berikut beberapa gambar khusus untuk Para Penelusur.